Sabtu, 02 Maret 2024

2.3 KOMPONEN SISTEM OPERASI

Sebagai resource manager, sistem operasi menyediakan rutin-rutin penanganan sumber daya komputer. Rutin-rutin tersebut dapat dikelompokkan dalam empat kategori besar, yaitu komponen manajemen proses, manajemen memori, manajemen device, dan manajemen berkas. Hubungan antar ke empat komponen di atas dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Komponen manajemen memori bertugas mengelola penggunaan memori utama. Komponen manajemen device bertugas mengelola Penggunaan berbagai device termasuk peranti I/O yang terdapat pada komputer seperti pewaktu, disk, keyboard, adapter monitor, dan CD drive.
Komponen manajemen berkas bertugas melakukan pengelolaan berkas dan dalam operasinya memanfaatkan rutin-rutin serta layanan yang disediakan oleh manajemen memori dan device. Ini karena berkas senantiasa dibaca/tulis dari/ke disk sehingga memerlukan mtin-rutin manajemen device dan datanya disalin bolak-balik dari/ke memori utama sehingga memerlukan rutin-rutin mamajemen memori.
Komponen manajemen proses merupakan sentral dari sistem operasi dan menggunakan seluruh komponen manajemen lainnya. Secara khusus, manajemen proses bertugas mengelola sumber daya komputer yang paling penting, yaitu prosesor.

Gambar 2.8 Hubungan Antarkomponen Sistem Operasi

2.3.1 MANAJEMEN PROSES

Job-job yang dieksekusi oleh prosesor secara teknis disebut dengan proses. Tugas dari manajemen proses adalah membuat proses-proses yang berjalan tidak saling menggangu bahkan dapat saling bekerja sama. Proses adalah program. yang sedang di eksekusi, yang berarti bahwa program tersebut sedang dijadwal untuk menggunakan Prosesor. Suatu proses atau program yang sedang dieksekusi akan membutuhkan sumber daya yang lain seperti memori, berkas, dan peranti lainnya untuk menyelesaikan tugasnya.
Tugas-tugas komponen manaiemen proses antara menciptakan dan menghentikan proses, menunda dan melanjutkan kembali proses, serta menyediakan mekanisme penjadwalan, komunikasi, sinkronisasi, dan penanganan deadlock bagi proses-proses yang berjalan secara bersamaan. Secara rinci manajemen proses akan dibahas pada Bab III dan IV.

2.3.2 MANAJEMEN MEMORI
Tugas utama komponen manajemen memori adalah mengatur pemakaian ruang memori utama yang terbatas agar dapat digunakan secara bersamaan oleh sebanyak mungkin proses tanpa saling mengganggu satu sama lain. Memori utama adalah tempat penyimpanan yang bersifat volatile dan memiliki struktur sebagai senarai byte atau word. Memori utama dapat diakses (tulis/baca) oleh prosesor maupun peranti I/O.
Tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab manajemen memori antara lain mengelola memori kosong, mengalokasikan dan membebaskan ruang memori kepada proses sesuai kebutuhan, melakukan proteksi dan bagi pakai memori utama. Secara rinci manajemen memori akan dibahas pada Bab V.

2.3.3 MANAJEMEN DEVICE
Tugas utama komponen manajemen device adalah mengelola beragam device ataupun peranti I/O yang berbeda karakteristiknya dapat digunakan dengan baik oleh proses-proses. Menggunakan device driver dari masing-masing peranti, manajemen device menyediakan pengaksesan yang lebih mudah dan sederhana ke berbagai peranti I/O.
Tugas-tugas yang dilakukan oleh manajemen device antara lain: penjadwalan peranti I/O, buffering, caching, spooling, reservasi device serta penanganan kesalahan pengaksesan peranti I/O. Manajemen device akan dibahas secara lebih rinci pada Bab VI.

2.3.4 MANAJEMEN BERKAS
Komponen manajemen berkas terkait erat dengan pengelolaan berkas pada media penyimpan sekunder. Berkas adalah sekumpulan informasi yang saling berkaitan dan disimpan sebagai suatu entitas tunggal pada media penyimpan sekunder.
Suatu media penyimpan digunakan untuk menyimpan banyak berkas. Oleh sebab itu, diperlukan suatu sistem pengarsipan berkas yang baik pada media penyimpan. Sistem pengarsipan yang digunakan pada suatu sistem operasi disebut Sistem Berkas seperti FAT16 pada MSDOS, FAT32 dan NTFS pada Windows NT serta Ext2, Ext3 pada Linux. Pada kebanyakan sistem berkas, sekumpulan berkas dikelompokkan dalam suatu direktori atau folder secara iteratif sehingga membentuk suatu hierarki pengarsipan. Direktori dapat dilihat sebagai berkas khusus yang menyimpan rekaman atribut berkas-berkas yang secara logika berada di dalamnya.

Tugas-tugas yang dilakukan oleh manajemen berkas antara lain: mendukung pembuatan dan operasi pada berkas dan direktori, melakukan alokasi ruang disk ke berkas, mengelola ruang kosong disk, mengelola isi direktori, melakukan proteksi dan berbagi-pakai berkas, melakukan pemulihan (recovery) terhadap berkas. Manajemen berkas akan dibahas secara lebih rinci pada Bab VII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar